Ciri – Ciri Sosial Masyarakat Pada Masa Berburu dan Bercocok Tanam

Ciri – Ciri  Sosial Masyarakat Pada Masa Berburu dan Bercocok Tanam

Ciri-ciri sosial masyarakat pada masa berburu dan bercocok tanam. Perkembangan manusia pada zaman dahulu mengalami beberapa tahap (periodesasi) yaitu diantaranya mulai dari masa berburu dan bercocok tanam. Masyarakat berburu pada zaman dahulu umumnya hidup berpindah – pindah sesuai dengan keadaan alam berdasarkan ketersediaan makanan di tempat satu dengan tempat lainnya. Sedangkan pada saat masa bercocok tanam masyarakat sudah mulai berkembang dalam berpikir sehingga dapat mempertahankan hidupnya dengan cara sudah mampu memproduksi bahan makanan sendiri dan tinggalnya sudah menetap tidak berpindah pindah lagi.

1. Masyarakat pada masa berburu (food gathering)

Pada masa ini keadaan alam belum stabil dan kondisinya masih berubah – ubah. Sehingga mengakibatkan perkembangan kebudayaannya masih begitu lambat. Masyarakat berburu masih sangat tergantung pada alam sekitar dan tinggalnya pun di alam terbuka. Manusia pendukung pada masa ini yaitu : Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis dan Homo Wajakensis.
a. Ciri – ciri sosial
  1. Hidupnya mengelompok
  2. Hidupnya berpindah – pindah
  3. Tinggal di alam terbuka (gua – gua dekat sungai)
  4. Terjadi pembagian kerja antara laki – laki dan perempuan. Laki – laki bertugas berburu, sedangkan perempuan menjaga anak.
  5. Konsep perkawinan yang tidak begitu jelas.
b. Ciri – ciri budaya dan teknologi
  • Masyarakat berburu membuat peralatan hidup dari batu tulang dan kulit kayu
  • Sudah membuat perhiasan sangat primitif yaitu dengan merangkai kulit kerang.
Benda – benda hasil kebudayaan berburu yaitu sebagai berikut :

1. Kapak perimbas

Kapak yang tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan menggenggam. Penemuan kapak ini yaitu di daerah Punung (kab Pacitan) oleh Von Koeningswald (1935).

2. Alat serpih

Bentuk alat serpih ini sangat sederhana dan biasa digunakan sebagai pisau atau alat penusuk. Alat ini di temukan oleh Von Koeningswald (1934) di Sangiran.

3. Flakes

Alat ini seperti kapak gengam tapi bentuknya kecil. Orang dahulu tinggal gua – gua sebagai tempat tinggal. Tempat tinggal di gua – gua disebut Abris Sous Roche yang banyak di temukan di Leang – leang Sulawesi Selatan. Selain itu juga di temukan tumpukan kulit kerang yang menggunung yang di sebut dengan Kjokkenmoddinger. Yang menunjukkan masyarakat dulu tinggal di tepi pantai.

4. Alat – alat tulang

Pembuatan alat tulang ini diperoleh dari tulang – tulang binatang hasil buruannya. Yang dibuat untuk dapat membantu usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

c. Ciri kehidupan ekonomi

Masyarakat berburu hidupnya masih bergantung pada alam dan berkelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tempat tinggal mereka pun tidak menetap atau berpidah – pindah.

d. Kepercayaan

Pada masa berburu masyarakatnya mengenal penguburan mayat orang yang sudah meninggal berarti masyarakat tersebut sudah mengenal kepercayaan tentang hubungan antara orang hidup dengan orang yang sudah meninggal.

2. Masyarakat pada masa bercocok tanam

Pada masa bercocok tanam ini manusia sudah dapat mempertahankan hidupnya. Sehingga manusia tersebut sudah menetap di suatu tempat. Masa bercocok tanam ini manusia sudah mulai membuka perladangan dengan membersihkan hutan dan menanaminya atau yang disebut dengan berhuma. Dengan cara ini mereka memproduksi makanan dasar utama untuk hidup menetap.

a. Ciri sosial
Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam sudah mengalami peningkatan yang begitu pesat. Kehidupan masyarakat yang berbeda dari sebelumnya yaitu manusia sudah mengenal bekerja sama secara gotong royong.

b. Ciri hasil budaya
  1. Alat batu, gerabah dan perhiasan. Peralatan yang di buat dari batu ini digunakan untuk membantu manusia dalam mempertahankan hidup.
  2. Bangunan megalithikum. Bagunan yang dibangun untuk kegiatan religius yaitu berdasarkan kepercayaan adanya hubungan antara alam fana dengan alam baka.
c. Ciri ekonomi
Dalam masa bercocok tanam ini masyarakat mengenal tukar menukar barang dengan barang atau di sebut dengan sistem barter. Dengan adanya sistem ini terciptalah pasar sebagai tempat pertemuan penjual dan pembeli.

d. Kepercayaan

Masyarakat pada masa bercocok tanam sudah beranggapan terhadap pemberian penghormatan terakhir pada orang yang telah meninggal. Dan kepercayaan ini terus berkembang dari zaman  ke zaman.


Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang ciri sosial masyarakat berburu dan bercocok tanam. Semoga bermanfaat bagi anda.

0 Response to "Ciri – Ciri Sosial Masyarakat Pada Masa Berburu dan Bercocok Tanam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel