3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati

3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati 

3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang terdapat di sebuah wilayah memiliki bermacam-macam jenis. Keanekaragaman hayati merupakan sebuah pernyataan mengenai berbagai macam bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang dimiliki makhluk hidup dalam berbagai tingkat. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem. Umumnya, keanekaragaman hayati sangat dibutuhkan untuk kelestarian hidup organisme. Keanekaragaman hayati ini sendiri dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat makhluk hidup. Nah, untuk lebih jelasnya tentang keanekaragaman hayati simaklah artikel di bawah ini hingga selesai.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dapat terjadi dalam berbagai kehidupan. Secara garis besar, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, antara lain :

1. Keanekaragaman Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat pada kromosom yang di milikinya. Selain dari pewarisan sifat, gen juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Sementara keanekaragaman gen merupakan sebuah variasi atau perbedaan susunan gen dalam satu spesies makhluk hidup. Perbedaan susunan gen tersebut akan menimbulkan perbedaan penampakan baik satu sifat maupun secara keseluruhan. Sehingga perbedaan tersebut dapat menghasilkan variasi pada suatu spesies. Variasi itu dapat disebut dengan varietas. Selanjutnya, keanekaragaman gen dapat ditingkatkan melalui perkawinan silang (hibridisasi) antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contoh keanekaragaman tingkat gen adalah sebagai berikut :
  • Keanekaragaman warna pada bunga mawar yaitu mawar merah, mawar putih dan mawar kuning
  • Keanekaragaman bentuk, ukuran, warna dan rasa pada buah mangga yaitu mangga gadung, mangga golek, mangga apel, mangga madu dan masih banyak lagi. 

2. Keanekaragaman Jenis

Dua makhluk hidup dapat dan mampu melakukan perkawinan sehingga menghasilkan keturunan yang fertile. Proses perkawinan dan menghasilkan keturunan antara kedua makhluk hidup merupakan satu spesies. Keanekaragaman jenis merupakan variasi atau perbedaan sifat dan juga penampilan antar individu yang berbeda spesies dalam satu familia. Umumnya keanekaragaman jenis dapat terbentuk karena perbedaan struktur serta jumlah gen. Contoh keanekaragaman jenis adalah sebagai berikut :
  • Famili Fellidae : kucing, singa dan harimau
  • Famili Palmae : kelapa, lontar, palem dan aren
  • Famili Papilionaceae : kacang kapri, kacang tanah, dan kacang panjang
  • Famili Graminae : jagung, rumput teki dan padi
  • Genus Ipomoea : kangkung dan ketela rambat
  • Genus Ficus : pohon beringin
3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi atau perbedaan bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme yang lain saling berinteraksi. Di dalam ekosistem ini sendiri, interaksi antar organisme ditentukan oleh komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik (faktor fisik : iklim, suhu, cahaya, air, kelembapan, tanah dan faktor kimia : salinitas, tingkat keasaman, kandungan mineral). Kondisi lingkungan makhluk hidup sangat beragam sehingga dapat menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Ekosistem daratan dapat dibagi menjadi beberapa bioma, antara lain bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savanna, bioma hutan gugur dan bioma hutan hujan tropis. Bioma merupakan kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Sedangkan ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau dan ekosistem terumbu karang.  Pada intinya setiap ekosistem memiliki ciri fisik, ciri kimiawi serta ciri biologis tersendiri.


Demikianlah artikel tentang 3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca.

0 Response to "3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel