Dampak Pencemaran Air Terhadap Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan.

Pencemaran Air. Dalam lingkungan bermasyarakat banyak masalah yang terjadi salah satunya adalah pencemaran air. Air sangat penting bagi kehidupan manusia karena air merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Semakin hari jumlah air yang tersedia semakin berkurang dan lama kelamaan akan menjadi langka. Dengan terbatasnya sumber daya air yang kita miliki, kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena sumber daya tersebut tidak ada penggantinya. Pada musim hujan, mungkin ada beberapa daerah yang mengalami kelebihan air atau disebut juga dengan banjir, itu disebabkan karena sungai terdapat banyak tumpukan sampah sehingga menyebabkan banjir. Air yang terdapat di sungai sudah menyatu dengan bakteri, banyak kuman dan penyakit yang akan menghantui kita. Pada musim kemarau, kekuarangan air dan kekeringan akan menjadi bencana bagi yang mengalami. Orang yang kekurangan air akan mengalami bencana kelaparan dan kematian. Permasalahan yang terjadi di sebabkan karena terbatasnya jumlah air segar yang dapat dikonsumsi dan dieksploitasi oleh manusia. Sedangkan jumlah penduduknya semakin hari semakin bertambah.

Pencemaran air merupakan suatu perubahan yang mengakibatkan air di suatu tempat seperti sungai, danau dan rawa semakin berkurang karena ulah aktivitas manusia. Perubahan air juga dikarenakan adanya makhluk hidup yang sengaja di masukkan, adanya zat, energi dan komponan lain ke dalam air oleh kegiatan manusia. Hal tersebut dapat menyebabkan berturunnya kualitas air sampai tingkat tertentu sehingga air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Air yang sudah tercemar dapat dilihat dari warnanya.

Pencemaran air disebabkan oleh banyak hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penyebab pencemaran air dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas manusia di pertanian. Aktivitas tersebut seperti memberikan pupuk dan pestisida padatanaman. Pencemaran air dapat berdampak bagi semua makhluk hidup. Air yang sudah tercemar dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, dapat merusak hutan akibat hujan asam dan sebagainya.

Limbah industri sangat berpengaruh besar terjadinya pencemaran air. Umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan yang berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha ataukegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Limbah industri yang sangat berbahaya yaitu yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam yang banyak mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat, dan asam fosfat. Limbah tersebut bersifat korosif yang dapat mengakibatkan tumbuhan dan air menjadi mati. Pada manusia dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, menyebabkan kanker dan gangguan pernapasan. Logam yang sangat berbahaya dalam limbah industri adalah merkuri atau dikenal dengan air raksa. Limbah tersebut selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai dan plastik. Jika merkuri masuk ke tubuh kita melalui saluran pernapasan dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.

Banyak bahan pencemar air, antara lain bahan pencemar organik, bahan pencemar anorganik, bahan pencemar berupa sediment/endapan tanah atau Lumpur, bahan pencemar berupa zat radioaktif, dan bahan pencemar berupa panas. Bahan pencemar organic yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Sedangkan bahan pencemar anorganik dapat berupa logam-logam berat.

Share this post